Kamis, 21 Januari 2016

Contoh Soal UAS Manajemen Semester Lima

1.Jelaskan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesenjangan pendapatan menurut SIMON KUZNET (Hipotesis Kuznets) ?

Simon Kuznets menemukan adanya suatu relasi antara kesenjangan pendapatan dengan tingkat pendapatan per kapita yang berbentuk U terbalik.
a.Evolusi dari distribusi pendapatan dalam proses traansisi dari suatu ekonomi pedesaan ke suatu ekonomi perkotaan.
b.Evolusi dari distribusi pendapatan dalam proses transisi dari ekonomi pertanian “tradisional” ke  ekonomi industri “modern”
c.Pada awal proses pembangunan, ketimpangan pendapatan bertambah besar sebagai akibat proses urbanisasi dan industrialisasi.
d.Pada tingkat pembangunan yang lebih tinggi atau “akhir” proses pembangunan ketimpangan menurun pada saat sektor industri di perkotaan sudah dapat menyerap sebagian besar tenaga kerja yang datang dari pedesaan “sektor pertanian”

2.Gambarkan krisis nilai tukar (misalnya rupiah thd dolar AS) dan pengaruhnya terhadap kemiskinan ?

Pada era Presiden Soeharto , saat memburuknya kondisi kesehatan beliau memasuki tahun 1998, ketidakpastian suksesi kepemimpinan, sikap plin-plan pemerintah dalam pengambilan kebijakan, besarnya utang luar negeri yang segera jatuh tempo, situasi perdagangan internasional yang kurang menguntungkan, dan bencana alam La Nina yang membawa kekeringan terburuk dalam 50 tahun terakhir.
Terpuruknya kepercayaan ke titik nol membuat rupiah yang ditutup pada level Rp 4.850/dollar AS pada tahun 1997, meluncur dengan cepat ke level sekitar Rp 17.000/dollar AS pada 22 Januari 1998, atau terdepresiasi lebih dari 80 persen sejak mata uang tersebut diambangkan 14 Agustus 1997.Rupiah yang melayang, sbg akibat meningkatnya permintaan dollar untuk membayar utang. Krisis yang membuka borok-borok kerapuhan fundamental ekonomi ini dengan cepat merambah ke semua sektor. Anjloknya rupiah secara dramatis, menyebabkan pasar uang dan pasar modal juga rontok, bank-bank nasional dalam kesulitan besar dan peringkat internasional bank-bank besar bahkan juga surat utang pemerintah terus merosot ke level di bawah junk atau menjadi sampah.Puluhan, bahkan ratusan perusahaan, mulai dari skala kecil hingga konglomerat, bertumbangan. Sekitar 70 persen lebih perusahaan yang tercatat di pasar modal jugainsolvent atau nota bene bangkrut.Sektor yang paling terpukul terutama adalah sektor konstruksi, manufaktur, dan perbankan, sehingga melahirkan gelombang besar pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengangguran melonjak ke level yang belum pernah terjadi sejak akhir 1960-an, yakni sekitar 20 juta orang atau 20 persen lebih dari angkatan kerja.Akibat PHK dan naiknya harga-harga dengan cepat ini, jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan juga meningkat mencapai sekitar 50 persen dari total penduduk. Sementara si kaya sibuk menyerbu toko-toko sembako dalam suasana kepanikan luar biasa, khawatir harga akan terus melonjak.Pendapatan per kapita yang mencapai 1.155 dollar/kapita tahun 1996 dan 1.088 dollar/kapita tahun 1997, menciut menjadi 610 dollar/kapita tahun 1998, dan dua dari tiga penduduk Indonesia disebut Organisasi Buruh Internasional (ILO) dalam kondisi sangat miskin pada tahun 1999 jika ekonomi tak segera membaik.

3.Sebutkan penentu utama tingkat kemiskinan dan variabel2 yg mendukungnnya ?

Faktor Penentu Kemiskinan Di Indonesia
-Pendapatan/Konsumsi per Minggu/Bulan/Tahun
-Aset  tanah, rumah/gedung
-Total Kekayaan  jumlah aset dan jumlah pendapatan
-Makanan yang dikonsumsi  porsi dan kualitas makanan
-Tempat tinggal  kenyamanan, keselamatan dan kesehatan
-Pendidikan formal  angka melek huruf di atas > 15 th, jumlah anak terdaftar di sekolah
-Infrastruktur dasar RT  air bersih, sanitasi, listrik, telekomunikasi, transportasi
-Kesehatan  akses ke pelayanan kesehatan yang layak dan kondisi rata2 kesehatan masyarakat

6.Apa dampak positif dan negative dari penerapan MEA ?

Dampak positif:
Peluang pasar maupun investasi bagi pelaku usaha Indonesia menjadi lebih besar
Indonesia bisa meningkatkan ekspor dan PMA ke negara2 ASEAN
PMA dari negara2 ASEAN bisa membanjiri Indonesia
Dampak negatif:
Ekspor Indonesia ke negara2 ASEAN menurun
Pasar domestik akan dibanjiri produk2 negara ASEAN lainnya
Produk2 dari negara non-ASEAN yg memiliki kesepakatan dagang (Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru dan Korea Selatan) lewat Pakta Perdagangan Bebas ASEAN (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) tadi tidak diatasi maka dikhawatirkan MEA justru akan menjadi ancaman bagi Indonesia.

7.Apa pendapat anda dan persiapan yg dilakukan sbg mahasiswa dalam menghadapi MEA ?

Seperti apa pemahaman MEA di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah? Penulis
Menurut aku sih program MEA sendiri bagus, MEA itu kan kebebasan dalam organisasi, politik, ekomomi, sosial, dan budaya, yang semuanya berbaur menjadi satu. Artinya, antar negara-negara ASEAN nantinya tidak ada batasan.
Memang program ini membuka peluang yang sangat luas bagi ekonomi. Tetapi itu juga menjadi tantangan terbesar kita sebagai generasi muda Indonesia dalam menghadapi MEA itu sendiri.
dengan terbukanya ruang yang begitu luasnya, maka Indonesia perlu persiapan yang matang. Secara pribadi, aku sendiri akan meningkatkan kualitas bahasa asing, softskill, memenej waktu dan pikiran. Jadi persiapan untuk mengahadapi MEA harus dilakukan dengan cara yang sesuai .
Artinya, seluruh materi pendidikan diperkuat dengan informasi terkini dari perkembangan perekonomian terutama untuk menyambut MEA.

Author : Mila Jamila, Mahasiswa Manajemen Semester 5

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar